Wisata Laboratori Sarana Penambah Khazanah Ilmu Mahasiswa PLB

Pada tanggal 11-14 Februari 2018 Mahasiswa PLB angkatan 2015 melaksanakan “Wisata Laboratori” dengan tujuan kota Malang, Jawa Timur. Wisata Laboratori ini adalah kegiatan yang diadakan oleh Jurusan Pendidikan Luar Biasa untuk mahasiswa semester 6. Tujuan pelaksanaan wisata laboratori ini agar mahasiswa dapat mengetahui dan membandingkan sistem pengajaran anak berkebutuhan khusus yang ada di kota lain selain di daerah Yogyakarta, sehingga mahasiswa mendapat pengetahuan baru dan dapat mengaplikasikan ketika mengajar.

Kegiatan wisata laboratori ini diikuti oleh 32 mahasiswa dan satu dosen pendamping. Rombongan melaksanakan kunjungan ke SLB Bhakti Luhur dan Pusat Layanan Autis kota Malang, Jawa Timur. Kunjungan pertama dilaksanakan di SLB Bhakti Luhur, rombongan mahasiswa disambut dengan nyanyian oleh sejumlah siswa yang terdiri atas siswa dengan hambatan penglihatan, hambatan intelektual, hambatan pendengaran, hambatan fisik, serta autis. Setelah itu rombongan dibagi kedalam beberapa kelompok kemudian dipandu oleh satu guru untuk berkeliling dan melihat pembelajaran serta fasilitas layanan untuk ABK di SLB tersebut. Fasilitas di SLB Bhakti Luhur sangat bagus, diantaranya memiliki asrama serta ruang kelas yang lengkap. Ruang terapi, BKPBI serta ruangan lain yang menunjang kebutuhan anak tersedia beserta fasilitas pelengkapnya. SLB Bhakti Luhur juga mempunyai buku pengajaran yang diterbitkan dan digunakan sendiri untuk mengajar. Mahasiswa PLB mendapat pengalaman yang berbeda ketika melihat cara sekolah menciptakan suasana belajar dan mengajar dan belum pernah dijumpai di Jogja.

Kunjungan kedua dilaksanakan di Pusat Layanan Autis (PLA). Mahasiswa PLB sangat terkesan dengan sistem pelayanan terapis yang sangat sabar dalam menghadapi anak autis yang sedang belajar. Backround terapis di PLA sebagian besar bukan berasal dari jurusan pendidikan luar biasa. Pusat layanan autis sendiri saat ini telah berganti nama menjadi UPT Pelayanan ABK. Sehingga tidak hanya anak autis saja yang di tangani, namun juga ABK lain. Sistem pengajaran yang digunakan di PLA sebagian besar masih untuk anak autis. Mahasiswa PLB saat melakukan kunjungan di PLA dibagi menjadi beberapa kelompok dan diajak berkeliling melihat kelas-kelas yang ada. Mahasiswa dibuat terkesan dengan cara pengajaran yang dilakukan di PLA. Mahasiswa merasa baru pertama kali melihat sistem pengajaran di PLA dan sejalan dengan teori yang didapatkan dalam perkuliahan. (sav/yay)